Friday, October 21, 2016

Tips dan langkah-langkah belajar menjahit secara otodidak.





Halo calon otodidaker belajar menjahit yang sedang mengumpulkan tekat belajar.. di sini ada sedikit pengalaman saya atau mungkin pendapat saya, yang mungkin salah, but it work for me.


Seperti belajar bahasa asing. Kita belajar bahas asing kalau jaman dahulu  di awal-awal pelajaran selain vocab kita akan disuguhi teori-teori grammar, tenses, structure, prononciation dan lain-lain. Tapi pada jaman sekarang belajar bahasa asing malah dituntut langsung berbicara. Practice. Banyak kesalahan tak masalh, bisa diperbaiki sambil jalan, sambil mempelajari teori-teori baru. Teori-teori njlimet dan rumit malah terkadang membuat orang takut berbicara. Takut salah. Jadinya malah nggak bisa-bisa. Coba saja lihat para pak becak yang mangkal di Malioboro, mereka cas cis cus berbahasa Inggris ngomong ke bule-bule, walaupun banyak salah tetapi turisnya paham. Jadi bagi yang mau belajar, berani berbicara sudah menjadi dasar yang bagus, tinggal koreksi dan memperbaiki dan menambah pengetahuan. Weleh.. kok malah membahas tukang becak? Hmm..

Jadi begini ya sedulur-sedulur.., penggambaran seperti di atas bisa diterapkan dalam belajar menjahit otodidak. Praktek dulu, walau dengan teori-teori dasar yang minim, banyak kesalahan tak apa, bisa diperbaiki sambil terus praktek. 

Pengalaman saya dulu waktu membaca dan bertanya tentang teori membuat pola ternyata bagi saya itu njlimet sekali, membuat saya bagai menari poco-poco. Maju mundur kalau mau belajar membuat pola. Sampai suatu saat saya bertemu dengan teman saya yang ajaib, yang membuat polanya terkesan asal saja, dengan ukuran yang bahkan hanya dikira-kira, tetapi ternyata berhasil, yang akhirnya memotifasi saya untuk maju terus pantang mundur , cuwekin teori njlimet dan lanjut belajar menjahit secara otodidak disela-sela kesibukan. Kesibukan bobok setelah pulang kuliah (waktu itu), eheheh..

Jadi bila ditanya dari mana harus memulai belajar menjahit otodidak? Kalau menurut saya sih tak perlu ditargetkan sesuai kurikulum tertentu. Targetkan saja anda ingin membuat apa. Lalu exekusilah. 

Langkah-langkah belajar menjahit secara otodidak ala saya kurang lebih begini:

  1. Pertama-tama kumpulkan dulu niat, tekat dan semangat yang kuat. Hehehe.. wajib ada ini. Kalo nggak ada nggak akan berjalan deh acara belajarnya.
  2. Anda harus memiliki alat-lalat minimal untuk menjahit, misal benang, jarum jahit, jarum pin, gunting, penggaris, kapur tulis, mesin jahit dan bahan kain yang akan anda jadikan obyek jahitan.
  3. Pelajarilah operasional mesin jahit anda, kenali dan sayangi heheh, karena dengan makhluk inilah (anggap saja makhluk hidup yang perlu pengertian) anda akan menyelesaikan proyek-proyek jahitan anda. Terkadang mesin jahit punya sifatnya masing-masing yang berbeda, dan perlu perlakuan yang berbeda pula.
  4. Mulailah belajar menggunakan mesin jahit. Belajar me-matchingkan antara kaki mengayuh, atau menginjak pedal dinamo dan tangan mengatur arah jahitan. Yah pokoknya berlatih dulu lah menjahit lurus, lalu sedikit melengkung dan sebagainya. 
  5. Setelah itu baru madhep mantep mulailah menjahit dari hal yang simpel. Jangan lupa berdoa. Tentukan anda ingin menjahit apa. Karena saya hanya tertarik menjahit baju saja, belum tertarik menjahit tas, dompet, bad cover, panci, ember dan lain-lain.. maka dahulu saya memulai dengan membuat baju dengan model yang paling simpel seperti yang pernah saya tulis di sini, yaitu blouse lengan setali. 
  6. Mengenai pola, anda bisa menjiplak pola baju yang sudah ada atau bisa juga download. Ada banyak free download pola dengan ukuran real dalam bentuk PDF, lalu prit kemudian digabung-gabungkan. Dengan adanya teknologi sekarang banyak sekali hal yang dipermudah. Jadi nggak usah dibikin sulit. *gampangnya kalo tinggal ngomong bigini hehehe, saya sendiri baru sampai pada taraf pernah download, belum pernah diprint apalagi dipraktekin xixixixi..*
  7. Bila anda mengalami kesulitan dalam beberapa hal, anda bisa bertanya pada orang yang mengerti atau cari tahu dari membaca buku, googling, youtubing, pinteresting hehehe.. 
  8. Ada kesalahan-kesalahan di sana-sini dan harus dibongkar ulang, that would be oke lah. Menjahit nggak afdol bila nggak ada acara dedel-mendedel. Dibawa seneng saja walaupun sambil manyun hehehe.. Bila nanti jahitan anda sudah berhasil.. anda akan merasakan puas apapun rupanya.. *Kalo jahit blouse ternyata jadi celana panjang kira-kira bagaimana ya perasaannya? Kwkwkw... kebangeten nek iki*
  9. Setelah berhasil membuat 1 proyek, carilah cita-cita lain yaitu anda ingin menjahit apa. Misal membuat rok yang sederhana, seperti A line skirt seperti yang pernah saya tulis di [di sini]. Dari situ anda akan menemukan hal-hal baru atau masalah-masalah baru yang anda harus pecahkan biar ramai..*AADC lagi* misal bagaimana memasang rit, memasang ban pinggang, membuat kupnat dan lain-lan. Bertanyalah, bacalah dan lihatlah (misalnya youtube tadi) lalu exekusilah. Setelah berhasil , targetkan proyek lain, misalnya membuat blouse dengan kancing didepan. Atau blouse dengan kerah, dan lain-lain.. dengan banyak-banyak exekusi jahitan nantinya pengetahuan anda akan komplit dengan sendirinya (dengan usaha pemecahan masalah dong tentunya). Pelan-pelan ketrampilan kita akan meningkat sampai lumayan mahir lah..seperti kata mbah-mbah jaman dahulu.. “Practice makes perfect” hwhwhw.. *embahnya dari Inggris?*
  10. So... tidak perlu terpaku harus bab per bab seperti dalam buku. Tidak perlu terpaku pada kurikulum seperti kursus. Buatlah kurikulum anda sendiri.
  11. Yang terakhir, mintalah restu pada orang-orang terdekat disekitar anda. Tanpa restu mereka, sulit kegiatan belajar anda berjalan lancar. Misal bila suami anda tidak merestui, maka do'i akan banyak membuat kerusuhan. Misal ketika anda menjahit suami anda akan merengek minta dibikinin mi instan. Habis itu minta kopi trus minta ditemenin nonton bola. Dan ujung-ujungnya ngajak anda ke toko perhiasan mo dibeliin gelang kalung. Hedeh, kalo begini mah saya milih perhiasannya aja deh. Mesin jahitnya disorong dulu pake kaki ke tempat gelap. Kwkwkwk..
  12. (supaya langkah-langkahnya genap selusin, saya tambah 1 lagi deh, atau diulangi? heheh) Pokoke saya tegaskan lagi pakai huruf besar ditebalkan dan garis bawah tapi nggak pake italic, hihihii... : PRACTICE MAKES PERFECT!! Camkan ituh!! Got it?

Let’s enjoy sewing..

                              .. Amaya ..

Thursday, October 20, 2016

Menjahit sleeveless dress anak super simpel.

Memasuki  jaman pasca punya anak..


Kira-kira apakah yang terjadi apabila ada ibuk-ibuk yang suka njahit punya bayi perempuan.. Yah, semua orang pasti tau lah jawabannya.. Ini bayi bisa dijadikan manekin hahaha.. Kejem amat yak.

Oke. Ini akan saya review baju anak saya pertama yang saya buat:
Ini baju hanya butuh kain ukuran sekitar 40 cm X 50 cm sebanyak 2 lembar. Ide modelnya dari mana? Tentu saja seperti  biasa dari nyontek baju yang suda ada.

Menjiplak baju batik oleh-oleh ayahnya. Sempat heran juga, ini bapak-bapak ganteng brewokan kok bisa milihin rok batik keren untuk bayinya. Dan ukurannya pas pulak.. Hmm.. *jadi terharu.* Lebay. Tapi kok belinya cuman satu ya?? *Nggak jadi terharu*

Lalu setelah diperhatikan, dibolak-balik, ditarik ulur (karena ada elastisnya), diendus-endus (ini beneran baru apa nggak), heheh oh masih bau toko kok. kwkwkw.. Ternyata eh ternyata.. polanya sangat sederhana pakai banget. Seneng dong, nih dress bayi bisa jadi bahan jiplakan proyek baju anak pertama saya.. Sebenernya udah bukan bayi ya, udah umur setahun lebih. Selama kurun waktu anak saya masih berstatus bayi saya nggak bisa njahit karena ni bayi susah tidur, jadi enggak bisa ditinggal-tinggal dan bundanya capek berat setiap saat.. Itulah bahagianya jadi emak.. I really miss those days.. 

Ini penampakan dress batiknya. Kebetulan barangnya masih ada, lalu cekrek..cekrek.. difoto dulu. Tapi karena tukang potonya amatiran jadi hasilnya seperti beda-beda nih warnanya.. Harap dipermaklum yak.. (hedeh, bahasanya ck..ck..ck..)






Yang ini penampakan dari dalam. Ada elastis di bagian leher. Dan dua baris elastis di bagian tengah (pinggang).
Polanya kurang lebih seperti ini. Maaf pola ala penjahit otodidak, jadi ala kadarnya gini deh.. 





Polanya mirip bentuk trapesium. 
Buat 2 potong pola kain berbentuk mirip trapesium, 1 untuk bagian depan dan 1untuk bagian belakang.

Cara menjahitnya: 
1. Bagian atas dikelim dulu ya teman. Arti istilah kelim ada [di sini] 
2. Beri elastis disepanjang bagian leher (depan dan belakang). 
3. Beri 2 baris elastis pada bagian tengah pada tiap lembar kain (kain trapesium tadi) Jarak antar baris elastis kurang lebih 3 cm.
4. Gabungkan bagian pudak kanan depan dengan belakang pada satu titik lalu jahit, pundak kiri depan dengan belakang dengan cara yang sama pula.
5. Gabungkan bagian samping kiri depan dengan belakang, samping kanan depan dengan belakang. (sisakan bagian lubang lengan ya, jangan digambung ntar nggak ada tangannya heheh..)
6. Tinggal finishingnya, lubang lengan dan bagian bawah di kelim.  Dah gitu sajah. So that simple.. tapi ketika sudah dipakai akan kelihatan tidak sesimpel itu, hehehe so beautiful.. :) at least menurut saya sih..


Hasilnya seperti berikut.. :)

Tampak samping.



Tampak belakang.

Hanya saja, bila elastik di pinggang terlalu ketat kadang setelah anak mengangkat tangan ke atas lalu kebawah akan membuat efek menggembung di bagian atas, hehehe.. harus diplorotin ke bawah secara manual supaya tidak menggembung :)


Let's enjoy sewing..

                            .. Amaya ..

Wednesday, October 19, 2016

Menjahit tiered skirt atau rok lipit bertingkat.

Tidak bisa bikin pola tidak masalah. Kalian bisa menjiplak baju yang kalian punya. Tinggal ngukur-ngukur baju favorit kalian atau dijiplak dengan kertas. Atau bisa saja, bila rela, bongkar baju kalian lalu contek polanya. Tetapi bongkar sebelah saja, misal bagian kiri dan biarkan bagian kanannya utuh supaya masih ada contoh teknik atau bentuk jahitan aslinya sehingga kalian bisa mencontohnya.

Jahitan saya setelah berhasil menjahit  A line skirt [di sini]  adalah tiered skirt atau mungkin dalam bahasa Indonesia apa ya... mungkin rok lipit bertingkat.

Rok ini adalah model rok jaman jebot. Yang kemudian ngetrend lagi disekitar awal tahun duaribuan. Suka dengan model rok ini karena selain waktu itu ngetrend kembali, juga karena membuat kesan lebih gemukan. Maklumlah saya kelewat slim..  Akhirnya saya beli rok ini, tapi belinya juga pas sudah mulai tidak ngetrend lagi hahaha.. Dan tentunya tak mungkin saya sia-siakan, rok ini akhirnya jadi model jiplakan saya untuk dibuat lagi dengan motif dan warna yang berbeda. Saya duplikat ulang sampai sekarang sudah ada 3 pcs duplikat. Yang terakhir pas lebaran kemarin, berbahan sifon warna hitam dengan bentuk dan ukuran yang sama persis. Hehehe.. rupanya saiya orang yang gagal move on dan anti revormasi akut, sudah belasan tahun lalu masih juga dibuat model yang sama kwkwk... 

Rok model ini butuh bahan kain yang banyak dan jahitannya pun puanjaang boo.. Dan ini, saya kerjakan tetep dengan mesin jahit jadul manual.. Strong, kan?  But it’s oke lah karena saya suka. Dan saya suka yang mode lebarnya nggak tanggung-tanggung. Yang super lebaaar sekalian, karena ada juga tiered skirt yang tidak terlalu lebar. Dan ternyata membuat tierd skirt atau rok lipit bertingkat yang super lebar ini ada lho rumusnya, yang tujuannya supaya perbandingan lebar tiap tingkatnya jatohnya pas, enak dilihat dan proporsional antar tingkatnya. Next time akan saya posting tersendiri tentang pola dan cara membuatnya. So wait ya.. J


Ini rok lipit bertingkat saya yang pertama saya buat. Bahan dari kain sifon bermotif.



Let's enjoy sewing..

 .. Amaya ..


Berani belajar menjahit otodidak, menjahit A Line Skirt.

Ketertarikan untuk menjahit didapat dari mana, hayo? Dari turunan? Yup, bisa jadi. Saya suka menjahit karena mama saya (dulu) juga suka menjahit. Sekolahnya aja sekolah menjahit. Temanku yang ayahnya seorang penjahit ternyata juga suka menjahit. Jadi mungkin benar karena faktor genetik. Hahaha..

Mungkin penjelasan yang masuk akal adalah karena sejak kecil terbiasa melihat aktifitas jahit menjahit jadinya muncullah ketertarikan itu. Tresno jalaran seko kulino. Mungkin begitu penjelasannya. Tapi bisa jadi karena anugerah. Ujug-ujug dianugerahi oleh Tuhan ketertarikan dan bakat menjahit.. hehehe.. Atau mendapat hidayah untuk lebih menggali bakat terpendam kita..  Atau, bisa juga karena kepepet, mau beli baju atau ngejahitin gak punya uang padahal punya bahan kain-kain banyak. Hahaha.. penjelasan asal-asalan iki. Orasah digubris.

Menyambung postingan terdahulu tentang pengalaman awal-awal saya menjahit pas jaman kuliah dulu yang dimulai dengan menjahit blouse lengan setali, polanya asal jiplak aja blouse lengan setali punya nyokap, dengan ukuran yang dikecilin asal-asalan. Dan mentok hanya berhasil menjahit 2 blouse lengan setali itu saja. Setelah itu patah semangat ketika ingin mencoba model jahitan yang lain dan mendengar penjelasan mama bagaimana membuat pola pakaian yang njlimet bin rumit, dengan ukuran angka-angka yang males deh untuk ngingetnya, sampai suatu ketika aku berangkat KKN di tempat terpencil dan tinggal serumah salah satunya dengan, teman dari fakultas pertanian UGM, namanya mbak Kurnia, yang akhirnya menjadi sahabat karib sampai sekarang udah pada jadi emak-emak. Si embak ini nih ajaib. Suka ceroboh dan terkesan asal-asalan dalam mengerjakan banyak hal. Bikin cangkokan pohon, atau stek, atau okulasi atau menyambung tanaman dikerjakan seperti asal-asalan, tapi kok ya berhasil. Heran deh. Menanam anggrek, asal diletakkan saja hidup. Kalo aku yang bikin kok nggak pernah berhasil hehehe.. Memasak juga begitu, asal cemplang cemplung, takaran kira-kira, lha kok hasilnya enak. Dan ternyata si Mbak Kurnia ini juga suka menjahit. Salah satu program KKN kita juga ada acara jahit-menjahitnya lho. Dan yang mengilhami saya untuk lanjut belajar menjahit adalah, mbak kurnia ini kalo menjahit, polanya dibikin asal aja. Langsung aja digambar sret..sret..sret.. gausah diukur-ukur pakai angka-angka. Kadang nggak usah pakai pola kertas. Langsung aja polanya digambar di kain. Katanya, "Kalo badanmu segitu paling ukuranya ntar segini..” Langsung deh digambar polanya di kain. Lalu kainnya dipotong, kres..kres..kres.. nggak pakai acara pelan-pelan. Trus dijahit deh, ejrek..ejrek..ejrek..ejrek... Lha kok ternyata berhasil. Jadi. Dan bagus. Tinggal diobrasin aja. Uiihhh.. kok bisa ya?

Dari situlah saya belajar berani. Berani asal-asalan. Hehehe.. Dimulai dari jalan-jalan ke toko kain, juga dengan mbak Kurnia ini. Biar kelihatan agak modal dikit, beli lah kain. Tidak lagi pakai kain bekas baju nyokap hehehe..  Tapi namanya juga masih mahasiswa dengan uang saku yang cekak, jadi belinya yang apa? Kain restant atau kain last cut. Hahah.. itulho, kain di toko yang udah tinggal semeter atau semeter setengah, yang tinggal dilipet-lipet dikaretin lalu dijual obral aja.. Waktu itu dapat kain sifon hitam motif bunga-bunga putih. Kebetulan emang pingin kain sifon. Kain tipis yang halus untuk dijadikan rok, supaya ada kesan “menerawangnya” dibagian bawah.  Dan mulailah periode belajar menjahit tanpa perduli teori. Diukur-ukur biasa saja bagian pinggang dan pinggul dan panjang ke bawahnya mau seberapa. Dah gitu aja. 

Modelnya cari yang paling simple yaitu A line skirt yaitu rok dengan model melebar bagian bawah dan membentuk seperti  huruf A, tanpa ada lipitan atau kerut-kerut.


Sedikit teori, untuk rok A line skirt, dibagian pinggan bagian depan ditambah 4cm, belakang juga, fungsinya untuk lipatan kupnat atau darts. Kupnat  pada rok adalah lipatan pada pakaian, pada rok dibuat membujur pada pinggang yang dimaksudkan supaya bisa membentuk bodi bagian pinggang atau mengikuti bentuk tubuh.


Waktu itu saya berhasil membuat 3 rok, ketiganya  modelnya sama, hanya motif dan warnanya yang berbeda. Kainnya restant semua hehehe.. Harap maklum lah, mahasiswa saku cekak gitu lho. Polanya kurang lebih seperti ini.




Dan untuk menghemat kain, memotongnya dengan cara penataan seperti diatas. Dengan catatan motifnya bukan motif searah saja ya, karena bila motif searah maka menempatkan polanya tidak bisa dibolak balik seperti ini.

Jadi ingat Mbak kurnia, teman yang saya ceritakan di atas, membuatkan rok untuk adiknya, kain sifon bermotif bunga mawar bertangkai menghadap ke atas. Ternyata memotongnya salah  sehingga rok bagian belakang mawarnya menghadap ke atas sementara rok bagian depan motif mawarnya menghadap ke bawah.. heheh.. dan adiknya nggak mau memakai rok tersebut xixixi.. 


Let’s enjoy sewing.

    .. Amaya ..

Tuesday, September 20, 2016

Istilah-Istilah Umum Menjahit Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (Sewing Terms) .

“Apalah arti sebuah nama”. Begitu kata William Shakespeare.
“Apalah arti sebuah istilah”. Begitu kata saya.
Selama ini, dari awal mulai saya menjahit jaman kuliah dulu sampai beberapa bulan yang lalu, saya tidak begitu perduli dengan istilah-istilah yang ada dalam dunia perjahitan. Istilah nggak penting. Yang penting saya bisa jahit. Titik. Bahkan saya tidak tahu yang namanya kampuh itu yang mana. Walaupun sering baca dan dengar tapi saya tidak pay atention lah, sampai pada suatu ketika saya mengobraskan jahitan baju ke toko jahitan. Mbak pelayan tokonya bertanya ”ini mau diobras dengan kampuh terbuka atau kampuh tertutup?” Jederrr.. nah lo.. Bengong-bengong deh saya, njuk aku kudu njawab piye?  Selama ini ngobrasin nggak pernah lho ditanya begitu. Ini mbak pelayannya baru nih. Tapi untungnya si embak rela menolong dan tabah. Rajin terampil dan gembira (hafal dong saya dasa darma pramuka kwkwkw... gak nyambung ya?). Jadi Mbaknya mau menerangkan dan akhirnya saya paham deh sambil tetep bengong.

Dan lanjut kemudian akhir-akhir ini saya getol menjelajah website-website crafting yang ternyata full dengan istilah-istilah perjahitan. Jadi rasanya perlu [penting] mempelajari arti dan makna yang tersimpan dibalik sebuah istilah hehehe... Dan yang juga tidak kalah pentingnya adalah  ternyata kita juga perlu tau padanan kata istilah tersebut dalam bahasa inggris karena website-website crafting  yang super duper keren itu kebanyakan website-website luar. Kereeen tutorial dan tips-tipsnya, foto-foto dan model-model bajunya top markotop.  Website lokal juga ada yang keren ya, cuma tidak terlalu banyak. Atau ada banyak, cuma saya aja yang kurang piknik, jadi ngga tau. Sutralah. Pokoknya banyak manfaatnya bila kita mengerti  istilah-istilah perjahitan baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

Di sini saya kumpulkan istilah-istilah dalam bahasa Indonesia yang kebetulan sering saya temukan ketika mulai mencermati website-website menjahit dan akan saya cantumkan pula padanan katanya dalam bahasa Inggris, lalu coba saya cari artinya. Ada yang copy paste, tapi ada yang coba saya terjemahkan sendiri. Jadi bila ada salah-salah mengertikan mohon dimaapken dan mohon koreksi, karena saya bukan ahli, tapi hanya senang sedang belajar crafting saja, siapa tahu bermanfaat..  Dan maaf ini urutan istilah-istilahnya tidak urut abjad seperti kamus, karena istilah-istilah tersebut asal langsung diketik saja waktu ketemu, dan akan saya update bila nemu lagi istilah-istilah baru. Yuk cekidot...
  • Kampuh (bahasa Inggris: seam allowens)
Ketika menyatukan bagian-bagian potongan kain dalam pembuatan busana misalnya menyatukan bahu muka dengan bahu belakang, sisi kiri muka dengan sisi kanan belakang maka sisa sambungan disebut kampuh. Jadi kampuh terletak antara garis jahitan hingga tepi potongan (pola) kain. Lebarnya antara 1,5 – 2 Cm.
  • Kupnat (bahasa Inggris: Darts)
Lipatan pada pakaian, biasanya dijahit membujur pada pinggang yang dimaksudkan supaya hasil jahitan bisa membentuk bodi atau mengikuti bentuk tubuh.
  • Bisban atau kain serong (bahasa Inggris: Bindding atau Bias Tape)
Yaitu pita untuk tepian kain atau penyelesaian/finishing tepi jahitan, yang dibuat dari kain yang dipotong bias, atau serong atau serat kainnya membentuk sudut 45 derajat. Bisa dibuat sendiri  tetapi bisa juga beli. Biasanya ada dijual di toko-toko alat jahit bahkan beraneka warna, tinggal pilih dan bayar :)
  • Ban pinggang (bahasa Inggris: waistband)
Terdapat pada rok dan celana. Fungsinya untuk mengapit garis pinggang sehingga rok atau celana tterlihat lebih rapih dan nyaman dikenakan. Terbuat dari bahan kain, dan dapat pula didalamnya diletakkan kain keras supaya bentuk lebih kokoh.
  • Pecah pola/pecah model (bahas Inggris :pattern drafting)
Menurut wikipedia: proses mengubah pola dasar menjadi pola yang lain yang sesuai dengan model busana (yang diinginkan).  Caranya antara lain dengan memindahkan lipit, memotong, menyambung atau memanjangkan dan memendekkan (menambahkan atau mengurangi  ukuran) pada bagian-bagian tertentu pada pola dasar.
  • Sisi bagus dan sisi buruk kain (bahasa Inggris: Right and Wrong sides of fabric)
Kebanyakan kain didisain ada sisi yang ditujukan untuk "terlihat" (sisi bagus) dan "tak terlihat" (sisi buruk). Masing-masing sisi seperti mempunyai warna dan tekstur yang berbeda. Jika kain anda adalah kain printing atau cap maka anda akan lebih mudah membedakan, sisi bagus kain akan tampak lebih terang/jelas motinya. Tetapi terkadang ada juga kain yang sangat sulit dikenali perbedaan keduanya. Dalam hal ini tidak masalah sisi mana yang akan anda pilih sebagai sisi bagus kain. Jadi: Right side atau sisi baik pada kain adalan sisi kain dengan motif atau pola yang hendak ditampilkan. kebalikannya adalah wrong side atau sisi buruk kain.
  • Penyelesaian tepi busana (Bahasa Inggris: Finish seam)
Setelah bagian-bagian kain dijahit/disambungkan maka kemudian dilanjutkan penyelesaian pada kampuh, supaya serat-serat kain tidak terburai. Ada beberapa macam; kampuh terbuka diobras, kampuh terbuka di setik kecil/ turn under seam finish/ a clean finish seam, kampuh tertutup diobras, stik balik / franch seam , kampuh pipih/flat felled seam , tusuk feston, digunting dengan gunting zig zag dll.
  • Keliman (bahasa Inggris: Hem)
Proses penyelesaian jahitan dibagian bawah yaitu bagian tepinya, misal bagian bawah rok, pinggiran bawah blouse atau kemeja, ujung lengan baju dan bagian bawah celana. Penyelesaiannya ada bermacam macam, diantaranya dengan cara dilipat 2 kali lalu dijahit, diobras lalu dilipat dan dijahit, di soom (jahit tangan), dineci atau wolsum, atau dipotong dengan gunting zigzag, dijahit dengan bias tape/kain serong dan lain lain.
  • Rampel/kerutan/lipitan (bahasa Inggris: Gather)
Adalah kerutan-kerutan pada kain yang sengaja dibuat dengan menggunakan jahitan baste (mode baste ini hampir selalu ada pada tiap mesin jahit. Kecuali mesih jahit jadul saya hehehe..). Setelah dijahit dengan mode baste tahan ujung benang dan tarik perlahan ujung benang yang lain, sehingga menjadikan efek kerutan. Bisa juga dilakukan dengan jahit tangan, dengan jarak tusukan yang lebar-lebar lalu tahan ujung benangnya dan geser kainnya denga tangan sehingga menjadikan efek kerutan-kerutan. Setelah itu bisa kita jahit dengan mesin agar kerutan menjadi permanen.
  • Jelujur (bahasa Inggris: Baste)
Bisa dilakukan dengan jahit tangan. Bisa juga dengan mesin jahit yang ada fasilitas/mode baste-nya. Jahitan ini adalah jahitan dengan jarak tusukan yang jauh dan longgar. Biasanya digunakan untuk jahitan sementara atau juga untuk membuat kerut pada kain.
  • Depun/teknik lapisan singkap (bahasa Inggris: Facing)
Adalah penyelesaian tepi busana dengan melapisi pinggiran kain dengan menggunakan kain lain yang dipotong sama dengan bentuk kain yang hendak dilapisi. Letaknya ada dibagian dalam (tidak terlihat dari luar) Misalnya seperti pada bagian leher, jika yang akan dilapisi bundar maka depunnya bundar juga. Bila segi empat maka depunnya juga segi empat. Lebar depun antara 3 - 4 Cm, atau sesuai keinginan.
Depun biasa digunakan pada leher dan lubang lengan.
  • Serip

Hampir seperti depun, hanya saja hasil lapisannya menghadap ke luar. Selain berfungsi untuk menyelesaikan tepian busana, serip juga dapat berfungsi untuk hiasan atau variasi, karena dapat juga menggunakan bahan kain dan warna yang berbeda. Sering digunakan pada garis leher, kerung lengan, ujung lengan ataupun pinggir dan bawah rok.

  • Bahan pelapis; ada 4 kelompok
  1. Underlining (lapisan bawah)
  2. Interfacing (lapisan dalam)
  3. Interlining (lapisan antara)
  4. Lining/furing (bahan pelapis)
  • Interfacing
Adalah lapisan dalam atau bahan pelapis busana, biasanya pada bagian-bagian tertentu saja. Ada banyak macam:
Ada yang tebal : untuk pengeras pinggang dan kerah.
Ada yang tipis: untuk bagian saku, depun leher, kerah, manset, bagian kancing atau lalpisan belahan.
Ada yang memlpunyai lem, yang cara merekatkannya dengan disetrika.
  • Furing/Bahan pelapis (bahasa Inggris: Lining)
Untuk menutupi bagian dalam pakaina. Disebut juga lapisan terakhir. Memberikan rasa nyaman hangat dan kehalusan terhadap kulit serta memberikan efek siluet yang sesuai.
  •  Spul (bahasa Inggris: Bobbin)
Bagian mesin jahit yang berfungsi sebagai pengisi benang bawah.
  • Sekoci 
Tempat meletakkan spul.
  • Jarum pentul (bahasa Inggris: Pin)
Merupakan alat yang berfungsi menahan kain pada tempat yang kita inginkan sebelum kita menjahitnya. Jarum pentul atau pin bisa tetap dipasang sambil dijahit, atau bisa juga diambil sesaat sebelum dijahit, tergantung cara kita meletakkan arah jarum pentulnya
  • Bantalan jarum (bahasa Inggris: Pin Cushion)
Adalah bantalan tempat meletakkan jarum-jarum agar tertata dan mudah digunakan. Bisa terbuat dari spons atau magnet atau bahan-bahan lain.

  • Tepi kain (bahasa Inggris: selvedge)

Tepi kain yang merupakan sisi penyelesaian dalam proses di pabrik, biasanya seperti tenunan yang dianyam sehingga menjadi lebih rapih dan serat/benangnya tidak mudah terburai. Dan biasanya juga di sisi tepi tersebut terdapat tulisan kode merk atau motif.
  • Arah lebar kain (bahasa Inggris: Row Edge)
Row edge arahnya tegak lurus dengan selvedge.
  • Arah panjang Kain (bahasa Inggris: straight grain)
Straight grain sejajar dengan selvedge.
Penting untuk dapat tahu dimana grainline/straight grain atau arah panjang kain untuk menentukan arah ketika anda akan meletakkan potongan-potongan pola secara tepat.


  • Arah serong (bahasa Inggris:Bias grain)
Bias grain arahnya diagonal atau membentuk sudut 45 derajat. 

  • Istilah dalam pengukuran.




Let's Enjoy Sewing..

  .. Amaya ..

Monday, August 29, 2016

Cara Menjahit Blouse Yang Sederhana Untuk Pemula; Blouse Lengan Setali.

Mungkin ada pertanyaan yang menggelitik di hati: Kenapa harus menjahit sendiri jika banyak tukang jahit, bahkan dengan ongkos yang terjangkau.
Jawabannya: Ya enggak harus sih..  Menjahit itu passion. Hobi. Ketelatenan. Selain  bisa juga menjadi profesi. Bagi mereka yang sama sekali tidak tertarik mungkin mending ngejahitin di penjahit saja, nggak ribet. Lebih nggak ribet lagi beli jadi saja. Kalo buat saya sih alasannya adalah : Ngirit. Ngirit atau pelit ya..? hahaha.. [hanya saya dan Tuhan yang tau]

Setelah saya menjadi mak-mak.. yang punya  anak perempuan kecil, yang setiap saat pengen rasanya ngedandanin pake rok yang bagus-bagus trus dikasih pita, trus dibungkus kertas kado.. Lho?, tiap kali ke toko dan lihat rok anak-anak bagus-bagus  rasanya pengen aja ngeborong.  Tapi hati ini rasanya selalu teriak  “Tak sudi aku membeli. Kalo cuma model begini saya juga bisa bikin” Hahaha.. songong amat yak saya. Kadang nekat beli, tapi dengan satu tujuan: pengen dijiplak model, pola dan ukurannya untuk dibuat tiruannya dengan kain yang saya punya. Lebih membanggakan dong kalau ada yang memuji baju anak kita bagus dan ternyata itu buatan bundanya.. Dan kelak selain kalimat pujian akan ada rentetan kalimat lain.. Boleh dong dibikinin juga.. atau Ikut ngejahitin boleh nggak? Atau.. kenapa nggak jadi penjahit saja… Hedeuh.. ngerjain 1 baju saja udah encok di pinggang.. Tapi salut buat para penjahit..yang bisa ngerjain banyak jahitan bahkan dalam tempo singkat..

Kalo saya jadi penjahit pengennya ada syaratnya: 
asal mas suami mau mbeliin mesin obras (semoga tulisan ini dibaca suami) trus boleh dikerjakan dalam tempo yang lama diselingi acara nonton film, males-malesan, jalan-jalan ke mall dan piknik ke pantai.. plus ongkos jahitnya dihargai mahal.. Hahaha… Kira-kira syarat yang terakhir tadi ada yang mau nggak? Heheh..
Pertama kali saya menjahit adalah waktu jaman kuliah. Kalau kembali ke pertanyaan awal tadi “kenapa menjahit sendiri?” adalah karena susah beli baju yang pas dengan bodi saya waktu itu. Kesian amat yah. Waktu itu saya kelewat kurus. Anehnya ngejahitin di penjahitpun hasilnya tetep tidak pas dengan kemauan saya. Jadi menjahit baju sendiri, kenapa tidak?? Lalu gimana caranya? Ya belajar, dong.. Kalau saya sih otodidak saja. Nggak kursus? Nggak usah, karena tidak ada waktu, sibuk kuliah, selebihnya bobok hehehe... Nggak dink.. Yang bener karena mama saya jago menjahit, jadi mubazir banget kalo saya kursus (bukan mama saya yang mubazir lho..) Jadi kursus sajalah sama mama. Nyokap dulu kan SMAnya sekolah menjahit, namanya SKKA Sekolah Kesejahteraan Keluarga tingkat Atas, kalau sekarang SMK. SMPnya sekolah masak, namanya SKKP Sekolah Kesejahteraan Keluarga tingkat Pertama. Wah bener-bener  wanita idaman pejabat hehehe… tapi dapatnya  bukan pejabat sih, mungkin karena kuliahnya IKIP Bahasa Inggris.. sehingga jadi wanita idaman PNS.. hehehe .

Tapi pada akhirnya nggak jadi juga saya kursus ke mama, karena begitu disuguhi angka-angka yang rumit dalam membuat pola saya langsung alergi, gatal-gatal, bersin-bersin, mata iritasi dan kelaparan.. Bleh.. ogah deh. Tapi tetep saya pengen bisa menjahit karena pingin memakai baju yang sesuai keinginan saya. Maka dengan bekal pengalaman pernah melihat mama menjahit *catat, garis bawahi, huruf tebal: waktu itu belum ada youtube ya..* kemudian tanya-tanya ini itu ke mama, maka nekat lah saya membuat satu blouse.

Jahitan pertama #1 dan ke #2 ku adalah blouse lengan setali. Ini model blouse yang simpel banget banget deh. Dan berhasil.
Kain yang digunakan adalah kain bekas baju mama..hahaha melas banget. Ya namanya baru belajar pakai kain alakadarnya dulu lah. Eh tapi kainnya masih bagus loh. Kain putih bersih dengan motif bordir kecil-kecil. Bekas rok mama dulu.  Yang kedua #2 pakai kain bekas blouse mama, berbahan kain paris tipis, masih inget warnanya coklat motif bunga kecil-kecil. Sayang tak terdokumentasi. Maklum jaman behula. Yang coklat itu sempat jalan-jalan ke Jakardeh lho, waktu kunjungan kampus ke Kejaksaan Agung. Nggak begitu kelihatan sih karena didobelin jas almamater hahaha.. jadi nggak ada yang lihat. Sempurna bukan?

Bentuk blouse lengan setali kurang lebih  seperti begini:





Blouse lengan setali ini sangat simple, yaitu blouse berlengan tetapi bagian lengannya tersambung dengan bahu tanpa jahitan, jadi memang tidak ada potongan. Blouse ini mudah dan cepat untuk dikerjakan. Hanya ada dua lembar kain saja untuk dijahit. Selembar bagian depan dan selembar bagian belakang, serta hanya memerlukan beberapa jahitan saja untuk menyatukannya.


Gabungkan di empat bagian saja. Satukan/jahit bagian pundak kanan dan kiri, dan satukan/jahit bagian badan samping kanan dan kiri.

Selebihnya bagian ujung lengan dan leher dilapisi bias tape. Atau bisa juga dilipat kecil lalu dijahit. Dah. Gitu aja. Bagian lubang leher ukurannya disesuaikan saja ya dengan ukuran kepala, karena blouse ini tidak memakai kancing ataupun retsleting. Jadi asal bisa dilewati kepala saja. 

Oh iya, tentang istilah jahit-menjahit coba nanti akan saya daftar dalam postingan lain. 

Let’s enjoy sewing.
  .. Amaya ..

Saturday, August 20, 2016

Belajar Menjahit Otodidak Dengan Mesin Jahit Jadul...Siapa Takut?

Pertamakali menjahit dengan mesin jahit adalah jaman saya kuliah, memakai mesin jahit jadul milik mama, dan sudah agak rewel. Kadang benangnya bundet diawal jahitan. Kadang benang lepas dari jepitan spulnya, trus stik panjang pendeknya juga susah diatur. Waktu itu mesinnya dipasang dinamo, sehingga nggak usah nggenjot, tinggal nginjak pedal gas saja. Tapi justru disitulah kesulitannya. Ngatur kecepatannya susah, dan kadang ada acara nyetrum pas diinjek. Kwkwkw…. Gak terima kali dianya diinjak-injak. Atau mungkin karena kwalitas dinamonya yang kurang bagus.

Trus suatu ketika dibongkar-bongkarlah si mesin jahit keluaran tahun ‘60an itu oleh bokap. Maksudnya mau dibenerin, dikira sama dengan mesin mobil kali. Setelah itu mangkrak deh sampai berkarat-karat. Ceritanya menerima bongkar tapi tidak terima pasang. Hehehe.. tepok jidat dong.




Singkat kata akhirnya nyokap mau beliin mesin jahit baru.. Asiik.. Dan karena waktu itu saya masih buta aksara tentang mesin jahit [sampai sekarangpun masih hehehe ], jadinya nurut saja nyokap mo beli yang seperti apa. Dan karena mama produk jadul, maka beliau juga kekeuh surekeuh tetep beli mesin yang model jadul (Lagi). Coba kejadiannya hari ini, pasti udah saya provokasi beli portable. Tapi kalo bener kejadiannya hari ini pasti jawaban nyokap “ya beli aja sendiri, kan sudah punya penghasilan sendiri!” kwkwkw.. Lagian nyokap juga sudah malas menjahit. Malas masukin benang ke jarum (padahal ada tu alat masukin benang ke lubang jarum) dan mama juga sudah tidak setelaten jaman muda dulu. Yaweslah. Tamat. Suk tak tuku dewe :p


Made in China.


Lanjut tentang mesin jahit baru tadi, nyokap sekalian beli dinamo yang baru juga. Dan ternyata saya tetep nggak bisa mengatur kecepatannya. Logikanya sih mengaturnya seperti ngatur pedal gas kalo nyetir mobil. Tapi beneran ini sulit. Bener-bener gak bisa nih nyetir mesin jahit. Ini pasti dinamonya yang error. Hahaha.. alasan. Mosok punya dinamo dua error semua. Apa bukan karena orangnya yang error? *pura-pura nggak tau* Akhirnya sudahlah. Lepaskan saja dinamonya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh.. hehehe.. AADC Mode-On. Padahal film AADC belum ada waktu itu. Halah, malah mbahas AADC. Back to mesin jadul.. so, mari belajar menggenjot saja. Dan wuiii.. ternyata terasa mudah banget. Untuk yang pemula banget kaya saya menjahit harus super pelan untuk meminimalisir kesalahan. Apalagi dibagian tricky seperti memasang lengan. Jadi akhirnya sampai detik ini, telah menghasilkan puluhan kostum anak-anak, juga belasan kostum saya sendiri, saya masih memakai mesin jahit jadul. Dan tetep dengan menggenjot ria.

Sudah berkarat-karat. But still workin eniwei.. hehehe..


Dari sini, pesan moralnya adalah.. *bukan pesan nasi, ya! Hehehe..* 
Bahwa, hai orang-orang beriman yang ingin belajar menjahit, tak usah risau ataupun ragu apabila kalian hanya punya mesin jahit jadul keramat warisan keluarga. Enjoy saja. Bila ada kemauan, dari situ pun bisa menghasilkan maha karya yang membanggakan.. So semangat saja ya.. Masalah obras, lubang kancing, wolsum/neci dll yang tidak bisa dikerjakan dengan mesin jadul, serahkan saja pada pakarnya alias toko alat jahit yang terima obras atau penjahit yang terima orderan obras. Tapi bila ada rizki berlebih boleh lah beli mesin jahit baru dan atau mesin obras, tentunya akan lebih memudahkan dan melancarkan dalam belajar.

Ini nih mesin jadulku.
Kalau mesin jahit portable baru jaman sekarang sudah ada lampu terpadu dengan mesinnya. Tapi kalau dengan mesin jadul? Ya gampang lah, tinggal dikasih lampu duduk manis :)






Let’s enjoy sewing.                      
                            
                            .. Amaya ..